Wawancara Santai Episode 7: IPA dan IPS? Mana Lebih Unggul?

Wawancara Santai Episode 7: IPA dan IPS? Mana Lebih Unggul?

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Sahabat Latansa Cendekia, pada kesempatan kali ini, belakangan ini banyak polemik yang beredar antar siswa mengenai jurusan IPA dan IPS. Bahkan, hal ini semacam cluster fenomena rasis jenis baru. Dahulu, rasis hanya sekadar perbedaan warna kulit, etnis, dan sebagainya, kini pembahasan perbedaan IPA dan IPS bisa menjadi masalah "Rasis". Kita harus akui bahwa fenomena rasis ini tidak baik bagi kita dan dapat menciderai kekeluargaan. Padda kesempatan ini, kita berbincang bersama Bu Eni Kustiyorini, S,Psi., atau sapaannya yaitu Bu Rini. Bu Rini saat ini aktif di Personal Development (PD), merupakan tempat siswa dalam berkonsultasi, bertukar pikiran, menemukan bakat dan minatnya, dan sebagai ikhtiyar tempat problem solver bagi siswa.

Apa Perbedaan bidang IPA dan IPS?

Perbedaan mendasar dari keduanya adalah objek yang dipelajari. Objek penelitian atau pembelajaran IPA yaitu tentang fenomena alam, gejala alam, makhluk hidup, dan lain sebagainya. Sedangkan, pada IPS, objek penelitian atau pembelajarannya yaitu mengenai interaksi sosial, humaniora, hukum, ekonomi, sejarah, dan lain sebagainya.

Apa Persamaan bidang IPA dan IPS?

Keduanya bisa berkesempatan dalam meneliti. Kajian keduanya antara IPA dan IPS, sangat bisa dijadikan penelitian. Pada IPA, ada penelitian IPA, pada IPS, ada penelitian di bidang sosial. Keduanya memiliki kesempatan yang sama dalam hal prospek pekerjaan. Keduanya juga memiliki kesempatan yang sama dalam seleksi perguruan tinggi sesuai dengan rumpunnya masing-masing. Bidang IPS, yaitu rumpun SOSHUM, bidang IPA, yaitu rumpun SAINTEK.

Apakah Benar Anggapan bahwa IPS Tidak Ada Hitung-Hitungan (Eksak)?

Hal itu tidak benar. IPA dan IPS sama-sama mendapatkan matematika (perhitungan/kuantitatif). Bahkan, ketika seleksi perguruan tinggi negeri, IPS (Soshum) juga tetap mengerjakan soal matematika (kuantitatif). Pelajaran IPS juga ada pelajaran yang memuat perhitungan, misalkan ekonomi. Dalam penelitian IPS juga tidak semuanya bersifat kualitiatif, melainkan bisa dijadikan penelitian kuantitatif, misalkan penelitian berjudul "Tingkat kedisiplinan SMAIT Latansa Cendekia pada tahun Ajaran 2022/2023", judul penelitian ini dapat diukur dengan angka, sehingga penelitiannya kuantitatif.

Apakah Benar Anggapan bahwa IPS Lebih Unggul daripada IPA, atau IPA Lebih Unggul daripada IPS?

Dua-duanya memiliki keunggulan di bidangnya masing-masing. Setiap orang memiliki "Multi-intellegence" atau kecerdasan yang lebih dari satu. Bisa jadi, ada anak yang memiliki kecerdasan di bidang IPA dan IPS sekaligus. Namun, anak ini diminta masuk ke salah satu jurusan saja, maka ditentukan dari sifat dominannya. Apakah anak tersebut dominan ke arah IPA dan IPS-nya. Bisa jadi anak juga berbakat di bidang olahraga, musik dan lainnya, tetapi memang sistem pendidikan kita rata-rata menyediakan jurusan kelas di SMA yaitu IPA dan IPS. Kemudian, anak tersebut dites lembaga psikotest, selanjutnya ditempatkan di IPA atau IPS. For Your Information, ada mahasiswa yang menjadi atlet nasional dan mengharumkan nama Indonesia, padahal dia kuliah di jurusan hukum, ekonomi, dan lain sebagainya.

Apakah Ada Alumni SMAIT Latansa Cendekia yang berada di jurusan IPS atau IPA yang melanjutkan ke jenjang selanjutnya?

Alumni ada yang diterima di rumpun IPS, di antaranya, Ilmu Hukum, Ekonomi (Akuntansi), Psikologi rumpun IPS, pendidikan, dan lain-lain. Rumpun IPA juga ada, di antaranya, Biologi, Ilmu Gizi, dan Keperawatan. Dalam bidang agama juga ada, ilmu tafsir, PAI, dan lain sebagainya. Bidang umum lainnya, yaitu desain grafis, ilmu komputer, dan lainnya,