Sharing: Pelatihan Pembuatan Soal HOTS

Sharing: Pelatihan Pembuatan Soal HOTS

Artikel ini ditulis berdasarkan penyampaian oleh Kepala Sekolah, Ibu Louly Risdianty, S.P pada pelatihan pembuatan soal HOTS SMAIT Latansa Cendekia. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pelatihan pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS) oleh MGMP Biologi Se-Banten sebelumnya yang diikuti oleh beliau.

Dewasa ini, soal atau uji kompetensi berbasis HOTS sering digaungkan. Bahkan, di antaranya ada paradigma bahwa jenjang SMA sudah seharusnya tidak menggunakan indikator C1 atau sekadar teori yang diingat saja. Namun, diharapkan dapat melampaui hal tersebut, minimal berada pada tahapan kegiatan menganalisis.

Ciri-ciri soal HOTS salah satunya terdapat stimulus. Pada soal yang bukan hots juga terdapat stimulus. Lalu, apa bedanya? pada soal kategori hots, jika stimulus dihilangkan, maka soal tidak bisa terjawab. Sebaliknya, soal yang bukan hots, jika stimulus dihilangkan, soal tersebut tetap dapat dikerjakan. Stimulus pada soal yang bukan hots ini hanya akan membuang waktu siswa dalam membaca soal.

Soal HOTS ini tidak berfokus pada definisi, melainkan fungsionalnya. Misalkan, jika pembelajaran di rumah, pengenalan "pisau" ini tidak sebatas "pisau adalah...", TETAPI "pisau fungsinya...", "pisau bahayanya...", "pisau manfaatnya...".

 

Bagaimana mendapatkan pembelajaran HOTS?

Pembelajaran ini dapat dimulai dari pengalaman. Dari pengalaman tersebut akan memunculkan 'problem solver'. Dari mulai hal kecil yakni pengamatan, akan berujung kepada pemecahan masalah.

Bisa jadi si pembelajar pernah mengalami suatu pengalaman. Suatu hari dia menghadapi pengalaman yang serupa tapi tak sama. Misalkan, ada pengalaman seseorang dalam bermain layangan, kemudian dia dihadapkan dengan permasalahan layar perahu. Pengalaman dorongan angin terhadap layang-layang, dengan dorongan angin terhadap layar perahu ini memiliki tema yang sama. Pembelajar menghadapi masalah baru dengan bekal pengalaman serupa. Sehingga pengalaman tersebut dapat menjadi "problem solver".

 

Langkah penyusunan soal HOTS

Dalam mengevaluasi pembelajaran yang sudah kita lakukan kepada anak-anak, langkah selanjutnya yaitu kita membuat uji kompetensi (dalam hal ini pada kompetensi pengetahuan). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Analisis KD

Ini merupakan langkah kunci kita dapat mengerjakan perencanaan pembelajaran atau soal, misal RPP dan kisi-kisi soal/kartu soal. Dalam analisis KD ini, kita harus menentukan indikator per-KD di antaranya:

-indikator pendukung

-indikator kunci

-indikator pengayaan

2. Menyusun Kisi-Kisi Soal.

3. Memilih stimulus yang tepat dan kontekstual. Stimulus ini dapat berupa kalimat, paragraf, gambar, grafik, infografis, dan lain sebagainya.

4. Menganalisis butir pertanyaan agar sesuai dengan kisi kisi soal.

5. Membuat pedoman/rubrik penilaian.

 

Sebuah catatan:

Soal HOTS ini bukan berarti soal tersebut merupakan soal yang sulit dijawab. Soal dengan kategori mudah juga dapat termasuk hots jika mengikuti prinsip hots, yaitu soal yang mengantar siswa kepada proses penalaran.

(Penulis artikel: Budiman Prastyo, S.Pd)