
DATA EXTENDED: Refleksi Hasil ANBK dan Penerimaan PTN
Pada artikel ini berisi persentase (%) hasil literasi numerasi, penerimaan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Luar Negeri dari angkatan pertama. Tujuannya, untuk evaluasi diri sekolah dan sebagai bentuk "pertimbangan" tambahan bagi siswa/i SMAIT Latansa Cendekia yang hendak memilih kampus. Siswa diharapkan juga mengetahui juga data penerimaan PTN dari tahun ke tahun sebagai bentuk acuan motivasi belajar demi meraih PTN impiannya.
Tabel 1. Persentase Pencapaian Literasi Numerasi dan Diterima PTN Lulusan SMAIT Latansa Cendekia 2022-2024
Refleksi Hasil ANBK
Asesmen Nasional Berbasis Komputer meliputi tes Literasi, Numerasi, dan survei lingkungan belajar (sulingjar). Pada pembahasan ini, saya ingin berfokus pada hasil tes Literasi dan Numerasi. SMAIT Latansa Cendekia ikut serta ANBK pertama kali pada tahun 2021, hal ini bersamaan dengan pertama kalinya dirilis ANBK oleh pemerintah. ANBK ini diperuntukkan untuk kelas 11 tiap tahunnya. Sebagai informasi, ANBK yang diadakan pada tahun 2021 hasilnya akan keluar pada 2022, ANBK yang diadakan pada 2022 hasilnya akan keluar pada 2023, dan seterusnya. Pada tabel, tertulis hasil dari tahun 2022 sampai 2024. Hasil literasi dan numerasi terbagi menjadi 4 kategori yaitu (1) Di atas; (2) Mencapai; (3) Di bawah; (4) Jauh di bawah. Kemudian, peserta yang dinyatakan lulus yaitu peserta yang masuk kategori Di atas dan Mencapai.
Pemerintah merilis program ANBK bersamaan juga dengan dihapusnya TKA (Tes Kemampuan Akademik) pada UTBK (Ujian Tes Berbasis Komputer) pada seleksi Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2022. Jadi, peserta hanya fokus mengerjakan literasi (Indonesia dan Inggris) dan numerasi. Menteri Nadiem Makarim menilai dalam rapat bersama DPR RI bahwa literasi (kemampuan memahami bacaan) dan numerasi ini penting pada zaman sekarang ini untuk menerima tantangan zaman ke depannya (era digitalisasi).
Hasil ANBK tahun 2022 ini merupakan hasil dari Angkatan 5, kemudian hasil 2023 merupakan Angkatan 6, selanjutnya hasil tahun 2024 merupakan Angkatan 7 SMAIT Latansa Cendekia. Dari data tahun ke tahun, SMAIT Latansa Cendekia mengalami peningkatan Literasi dan Numerasi. Peningkatan rata-rata pada literasi dan numerasi berturut-turut yaitu 23,75% dan 20,42%. Kami hanya memiliki data 3 tahun ini, karena memang pemerintah baru memulai program ANBK pada tahun 2021 (hasilnya keluar 2022). SMAIT Latansa Cendekia sudah menjadi peserta ANBK ketika pemerintah merilis ANBK pertama kalinya.
Berikut ini kami sertakan data sebaran alumni SMAIT Latansa Cendekia dari angkatan pertama:
Pada angkatan pertama, sampai tahun 2024 ini belum ada data tracer study yang merekam penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) artinya masih 0% lolos ke PTN. Pada angkatan 2 sejumlah 4 orang yang lolos masuk ke PTN, ini setara dengan 16% dari satu angkatan (25 orang). Selanjutnya, pada angkatan 3 terdapat 2 orang yang lolos masuk ke PTN, ini setara dengan 16% dari satu angkatan (12 orang).
Pada angkatan 4 ada peningkatan yang signifikan, yaitu 11 orang lolos PTN dengan persentase 25% (dari total siswa 44 anak). Pada angkatan 4 juga untuk pertama kalinya SMAIT Latansa Cendekia diterima melalui jalur prestasi SPAN PTKIN.
Pada angkatan ke-5 SMAIT Latansa Cendekia mengalami kenaikan dan mencetak sejarah baru yakni lolos Jalur Prestasi SNBP. Total diterima di PTN sebanyak 28,5% (sebanyak 12 orang dari total 42 siswa). Jumlah siswa yang diterima jalur SNBP sebanyak 41,67% (sebanyak 5 dari 12 siswa eligible) dan 1 orang jalur prestasi SPAN PTKIN.
Pada angkatan ke-6, SMAIT Latansa Cendekia mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya, total 23 dari 45 orang, persentase 51% (termasuk 1 siswa ke Perguruan Tinggi Luar Negeri). Penerimaan melalui jalur SNBP juga mengalami peningkatan sebesar 75% (9 dari 12 siswa eligible diterima PTN jalur SNBP).
Sebuah Harapan (Prediksi)
Seiring meningkatnya nilai literasi dan numerasi, angka penerimaan alumni di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga meningkat. Relasi data dapat dibuktikan dengan indikator uji yang ada di UTBK dengan ANBK memiliki kesamaan, yang diujikan ruang lingkupnya mengenai memahami bacaan (literasi) dan numerasi. Siswa bukan hanya dituntut untuk membaca, tetapi juga memahami bacaan secara komprehensif. Siswa juga bukan hanya dituntut menghitung, tetapi mengimplementasikan konsep perhitungan dalam kehidupan sehari-hari. Di balik analisis yang kami lakukan, ada keterbatasan data pada pembahasan ini, data yang didapat hanya 3 tahun dan pemerintah juga tidak memberikan hasil nilai ANBK yang didapatkan per-individu siswa. Namun, kami tetap menilai bahwa data-data ANBK SMAIT Latansa Cendekia tetaplah representatif pada kondisi SMAIT Latansa Cendekia. Kuota yang disediakan oleh pemerintah pada peserta ANBK sejumlah 45 siswa, kuantitasnya sejumlah anak keseluruhan di SMAIT Latansa Cendekia sekitar 45-50 siswa per-angkatan. Hasil ini tentunya dapat menjadi sebuah harapan, apakah kita dapat menjemput harapan tersebut dengan istiqamah berikhtiyar dan berdoa atau menyerah.